Rabu, 07 Maret 2012

Musuh Baru Pentagon


Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat, William Lynn, melansir 24.000 berkas Departemen Pertahanan telah dicuri peretas (hacker). Data diambil melalui jaringan komputer perusahaan kontraktor pertahanan yang bekerjasama dengan Pentagon.

Lynn menyatakan, pemerintah AS memiliki "ide bagus" mengenai siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Di masa lalu, serangan seperti ini selalu dituduhkan kepada China atau Rusia.

Namun, ketakutan Pentagon adalah, pencuri kali ini sebuah grup teroris yang memiliki kemampuan mencuri data. Saat pidato di National Defense University di Washington DC., Kamis, 15 Juli 2011, waktu setempat, Lynn mengungkapkan bahwa Pentagon sudah menderita serangan cyber, banyak file dicuri para hacker asing. Sekitar 24.000 file tersebut, dicuri dari suatu jaringan komputer industri pertahanan pada Maret lalu. Ini merupakan salah satu serangan cyber terbesar dalam sejarah AS.

Serangan ini dilansir dalam pidato Lynn mengenai strategi-maya baru, yang secara formal mendeklarasikan dunia maya sebagai matra tempur baru, seperti halnya udara, darat, dan laut. Pidato ini menyerukan pengembangan jaringan komputer yang lebih tangguh sehingga militer dapat beroperasi jika sistem penting ditembus atau diambil alih.

Berkaitan dengan matra baru tersebut, pada awal tahun ini Presiden AS Barack Obama juga telah meneken keputusan yang mengatur mengenai sejauh mana komandan militer bisa menggunakan serangan-maya dan operasi berbasis komputer lainnya untuk menyerang musuh.

Seperti dilansir The Telegraph, Pentagon telah lama mengkhawatirkan kerawanan sistem komputer. Kekhawatiran ini berkembang karena militer menjadi lebih tergantung, tidak hanya pada komputernya sendiri, namun juga pada kontraktornya.

Serangan terhadap kontraktor Pentagon misalnya, terjadi pada Booz Allen Hamilton (BAH), perusahaan penyedia teknologi militer bagi AS, di antaranya keamanan dunia maya bagi militer dan intelijen.

Kelompok peretas berhasil mendapatkan puluhan ribu alamat email militer AS dari perusahaan tersebut yang kemudian disebarkan di internet dan membuatnya rentan akan serangan hacker lain.

Menurut harian The Telegraph, 12 Juli 2011, kelompok Hacker Anonymous, berhasil mencuri 90.000 alamat email dan password dari sistem jaringan BAH pada Senin minggu lalu. Sebanyak 53.000 di antaranya memiliki nama domain .mil yang berarti berkaitan dengan militer.

Dikhawatirkan email yang bocor mudah dikirimi perangkat lunak pembobol maupun sistem penghancur jaringan. Selain mencuri data email dan password, kelompok Anonymous juga menghapus empat giga data milik BAH. Mereka menyebut serangan ini "Pencairan Militer Senin". Kelompok Anonymous mengatakan mereka dengan mudah menyusup ke dalam jaringan karena sistem keamanan BAH yang payah.

***

Penembusan sistem komputer Pentagon beberapa tahun belakangan ini berkaitan dengan sistem Departemen Pertahanan yang paling sensitif termasuk teknologi pengintaian dan sistem komunikasi satelit. Penetrasi ke dalam jaringan komputer menargetkan perangkat militer termasuk sistem pencari jejak misil.

Inilah yang menyebabkan Pentagon menilai bahwa para peretas di dunia maya mulai menebar ancaman yang tak kalah fatal dengan musuh-musuh konvensional, seperti tentara atau tank. "Pada abad ke-21, bits dan bytes bisa menjadi sama bahayanya dengan peluru dan bom," kata Lynn, seperti dikutip stasiun berita BBC.

Dia khawatir bahwa serangan cyber di masa depan tidak hanya terfokus mencuri data, namun juga merusak pertahanan AS, bahkan bisa menyebabkan kematian. Ini terkait dengan upaya para hacker yang mencoba menerobos jaringan komputer untuk mencuri data teknologi rudal dan pesawat tempur tercanggih.

Lynn lalu mengungkapkan bahwa setidaknya satu serangan fatal terjadi pada 2008. Menyusup ke sistem komputer rahasia Pentagon, serangan itu dilakukan oleh dinas intelijen rahasia. "Kami tahu tahu siapa yang melakukannya," kata Lynn seperti dikutip kantor berita Associated Press.

Dia menolak menyebut dinas intelijen asing yang dimaksud. Menurut dia, data-data yang dicuri merupakan informasi yang "lumrah" dicari, seperti spesifikiasi suku cadang tank, pesawat, dan kapal selam buatan Amerika.

"Namun kami mengkhawatirkan sejumlah data yang paling sensitif, seperti sistem navigasi pesawat, teknologi pengintaian, sistem komunikasi satelit, dan protokol keamanan jaringan," kata Lynn.

Jenderal Marinir James Cartwright, Wakil Kepala Angkatan Bersenjata Gabungan AS, menilai bahwa mekanisme yang telah diterapkan untuk melindungi sistem komputer selama ini terlalu bisa ditebak. Selain itu, tidak ada hukuman bagi peretas yang bisa memberi efek jera. "Sistem yang ada terlalu defensif. Kami harus memikirkan cara untuk mengubahnya," kata Cartwright.

Dia menegaskan, AS harusnya fokus lebih ofensif di dunia maya. "Untuk Departemen Pertahanan, jaringan komputer adalah benar-benar jaringan darah."

Bulan lalu, Menteri Pertahanan Leon Panetta menyatakan, ada kecenderungan kuat serangan "Pearl Harbor" berikutnya adalah serangan-maya yang menghantam kekuatan utama AS, sistem keuangan dan pemerintahan.

Sumber Artikel : Klik disini
Artikel ini diolah dari : Google

China, Aktor Tunggal Hacker Dunia?


Seorang aktor tunggal diduga berada di balik pembobolan berbagai situs pemerintahan Amerika Serikat, PBB, kontraktor pertahanan dan badan Olimpiade. Tidak disebutkan siapa aktor tersebut, namun dugaan mengarah ke negara China, yang diduga tengah memata-matai AS dan sekutunya.

Pengungkapan adanya peran aktor tunggal ini disampaikan oleh perusahaan keamanan internet AS, McAfee, dilansir dari laman CNN, Rabu, 3 Juli 2011. McAfee mengatakan pembobolan jaringan yang dilakukan pelaku tunggal ini disebut dengan operasi Shady RAT.

Operasi ini memungkinkan pelaku mengakses data militer dan industri dari 72 targetnya, kebanyakan di AS, selama lebih dari lima tahun. McAfee tidak menyebutkan satu-persatu targetnya, namun perusahaan ini mengungkapkan ada 14 kantor pemerintah AS, Kanada, India, Korea Selatan dan Taiwan yang berhasil dibobol. Selain itu beberapa perusahaan kontraktor pertahanan, Komite Olimpiade Internasional, dan bahkan perusahaan keamanan internet, pernah ditembusnya.

Dalam laporan setebal 14 halamannya, McAfee mengatakan hacker menggunakan teknik phishing canggih atau menyamar menjadi unsur terpercaya demi mengelabui sasarannya. Ketika berhasil memasuki jaringan target, hacker menanamkan program yang mampu menyusup ke banyak komputer dan mencuri data. berbagai rahasia, seperti rincian informasi dan password berhasil dicuri, semakin memudahkan mereka menerobos lebih ke dalam.

Hal ini ditemukan McAfee ketika memeriksa bagian komando dan pelayanan sebuah server, yang ternyata menyimpan catatan pembobolan. Menurut catatan, pembobolan dilakukan sejak 2006. McAfee mengatakan kemungkinan aktivitas ini telah dilakukan jauh sebelum tahun tersebut.

Wakil Presiden McAfee, Dmitri Alperovitch, mengatakan serangan yang kebanyakan menyasar organisasi non profit dan pemerintahan ini mengindikasikan pelaku bukan perorangan, melainkan sebuah negara. Alperovitch menolak memberitahukan negara yang dimaksud, namun para ahli menuduh China berada di balik tindakan tersebut.

Bukannya tidak beralasan, mata-mata China telah berulangkali tertangkap mencoba memperoleh informasi dari AS. Menurut laporan GlobalSecurity.org, tercatat lima orang mata-mata China yang berhasil teridentifikasi dan tertangkap sejak tahun 40an. Beberapa dari mereka bahkan telah menetap selama puluhan tahun di AS.

Para ahli keamanan AS juga mengatakan dugaan diperkuat atas laporan McAfee yang menyebutkan target kebanyakan adalah lawan politik China, di antaranya adalah Taiwan. Mereka mengatakan China tengah meningkatkan mata-mata dunia mayanya terhadap AS dan perusahaan besar seperti Google. Namun, semua tuduhan ini dibantah oleh pemerintah China yang mengaku tidak pernah melakukan aktivitas mata-mata terhadap AS.

Menurut catatan GlobalSecurity, China mengincar informasi teknologi tinggi di California selatan dan Silicon Valley. Menurut badan ini, mata-mata China terdiri dari 1.500 diplomat China di 70 kantor, 15.000 pelajar China dan 10.000 delegasi China ke AS.

Namun, dugaan ini dimentahkan oleh Graham Cluley, konsultan teknologi senior di perusahaan keamanan internet Sophos. Dia mengatakan agar berhati-hati dalam menuduh China, karena laporan yang dibawa oleh McAfee tidak ada yang baru.

"Kita semua tahu perusahaan-perusahaan diincar oleh hacker dan motifnya pasti demi uang. Namun belum ada bukti kuat China yang melakukan hal itu. Semua negara di dunia, jangan naif, menggunakan komputer untuk mematai-matai negara lain, jadi bisa saja itu Cameroon (Perdana Menteri Inggris) yang melakukannya. Tidak ada bukti China yang melakukannya," tegas Cluley kepada CNN.

Sumber Artikel : Klik disini
Artikel ini diolah dari : Google

Taktik China Mencuri Rahasia Bisnis Amerika Serikat


Wakil Presiden Cina, Xi Jinping, direncanakan menjadi pemimpin berikut dari bangsa dengan populasi terbesar di dunia. Ia langsung mendapat berbagai komentar menyerang telinga dari pejabat AS terkait praktek bisnis bayangan di Cina.

Dalam tur resmi Xi pertama kali ke AS pekan ini, Senator John Kery, dari Partai Demokrat perwakilan Massachuset, menuding perusahaan Cina membuat bangkrut pesaing AS dengan merampok piranti lunak mereka.

Itu hanyalah ujung gunung es. Kerry juga menuduh Cina dalam serangan dunia maya, melakuka aksi spionase dalam akses pasar dan juga pencurian. Kerry juga mengungkap laporan terkini yang mengindikasi bahwa para hacker Cina dibeking pemerintah telah mencuri rahasia bisnis dari AS.

Perusahaan Amerika dipandang sebagai korban 'pembantaian' invasi jaringan komputer yang berasal dari Cina, demikian laporan dari Eksekutif Kontraintelijein Nasioal, AS. Laporan mengatakan Cina mencoba membangun ekonomi berdasar teknologi, riset dan perkembangan yang telah dihasilkan, termasuk kekayaan intelektual negara tersebut.

Bagaimana teknologi itu dapat dicuri? Satu contoh, tuding Kerry, adalah pakar energi Angin Amerika Superkonduktor. Klien terbesar perusahaan itu adalah Sinovel dari Cina. Namun ketika Sinovel berhasil menyuap Amerika Superkonduktor untuk mencuri software perusahaannya dan memberikan Sinovel, hubungan kerjasama antar perusahaan berakhir,

Dalam kasus serangan dunia maya, para hacker Cina dituding meninggalkan malware di dalam sistem komputer perusahaan Amerika di mana program jahat tidak bisa dideteksi selama bertahun-tahun. Perlahan perusahan tersebut 'berdarah' karena informasinya tersedot tanpa diketahui.

Apakah pemerintah Cina tahu dan terlibat? Banyak pakar menduga itu, meski Cina tentu saja membantah tudingan tersebut. Beberapa kali laporan dari AS meyakini bahwa puluhan grup hacker Cina yang bertanggung jawab terhadap serangan dunia maya terhadap perusahaan AS justru mendapat pengarah dari pemerintah Cina atau militer negara.

Dampaknya? Tentu bisa sangat menghancurkan dengan efektif. Beberapa pakar berkata Cina telah mencuri informasi sensitif senilai 400 milyar dolar per tahun. NCE melaporkan dengan mengutip kasus perusahaan cat Valspar, yang rugi hingga 20 juta dolar dalam seperdelapan keuntungan tahunan, setelah informasi rahasianya dicuri oleh kompetitornya asal Cina.

Masalah ini dipandang sebagai kendala keamanan nasonal. Beberapa perusahaan yang telah diretas kemudian melakukan kontrak dengan Departemen Pertahanan AS dan beberapa badan nasional AS lain untuk meletakkan informasi berisiko.

Hampir satu dekade, para hacker memiliki akses ke jaringan komputer perusahaan telekomunikasi Nortel Network. Jika dugaan benar bahwa hacker Cina berada di balik penyusupan itu, maka mereka sepertinya mendapat akses berharga ke internet dan sistem telepon yang diandalkan oleh agen pemerintah, bank dan bisnis lain.

Bila anda bertanya apa yang telah dilakukan AS terhadap kondisi ini, jawabannya mengejutkan karena masih sedikit. Pakar keamanan dunia maya kini mendesak pemerintah untuk menunjukkan pada Cina bahwa aksi itu memiliki konsekuensi keras. Sementara itu, NCE melaporkan Cina terus menjadi kian agresif dan memiliki ancaman nyata dalam peretasan data.

Sumber Artikel : Klik disini
Artikel ini diolah dari : Google

Aktivitas di Dunia Maya dalam Satu Hari


Secara perlahan, internet telah berubah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar lapisan masyarakat. Setiap harinya hampir semua orang melakukan sesuatu di dunia maya.Sebut saja browsing, download, upload, mengirim email,chatting, dan berbagai kegiatan lainnya sudah menjadi aktivitas sehari-hari.

Dikutip dari Businessinsider, Selasa (6/3), inilah hal-hal yang terjadi di dunia maya setiap harinya.

Sekitar 294 miliar email terkirim dalam satu hari. Bayangkan jika surat tersebut masih berbentuk fisik lengkap dengan amplop dan dikirim lewat pos, berapa banyak waktu yang diperlukan untuk mengirim semuanya ke tujuan?

Ada kurang lebih 2 juta posting di blog terjadi setiap harinya.

Angka fantastis juga terjadi di situs jejaring sosial dimana ada sekitar 172 juta orang mengunjungi Facebook dan 40 juta orang mengunjungi Twitter.

Dalam satu hari, ada sekitar 532 juta status baru dan 250 juta foto ter-upload di Facebook.

Durasi video yang diunggah ke YouTube jika menggabungkan seluruh video setiap harinya adalah sekitar 864 ribu jam. Pernah berencana menonton semua video terbaru yang di-upload di YouTube dalam satu hari? Sebaiknya batalkan niat Anda.

Sekitar 1288 aplikasi baru juga tersedia setiap harinya dengan jumlah download sekitar 35 juta.

Yang lebih menarik, rata-rata setiap orang menghabiskan waktu sekitar 14,6 menit per hari di situs porno!

Dengan semakin berkembangnya fasilitas internet di seluruh dunia, aktivitas yang terjadi pun semakin melonjak tajam. Tak bisa dibayangkan jika semua kegiatan dapat dikerjakan melalui dunia maya. Mungkin Anda tak perlu lagi berjalan ke luar rumah jika membutuhkan sesuatu.

Sekedar penutup, tahukah Anda bahwa jumlah iPhone yang terjual dalam satu hari melampaui angka kelahiran bayi di seluruh dunia?

Sumber Artikel : Klik disini
Artikel ini diolah dari : Google
 
Fileat Music | Fileat TV Online